Contoh Resume Seminar yang Baik dan Cara Membuatnya

Contoh resume seminar yang baik berikut dengan cara membuatnya sangat penting kamu ketahui. Apalagi jika kamu sering diminta untuk membuat dokumen ini.

Perlu kamu ketahui, resume atau ringkasan adalah istilah dengan beberapa makna. 

Selain bisa berupa ringkasan seminar, resume juga bisa berarti dokumen berisi profil diri secara singkat. Tugas Karyawan sudah menulis soal resume dalam artian tersebut di artikel sebelumnya.

Kali ini, kami bakal membagikan wawasan seputar resume seminar berikut dengan cara membuatnya. 

Semoga bermanfaat!

Cara Membuat Resume Seminar yang Baik

Seminar adalah forum dengan topik pembahasan tertentu yang menghadirkan beberapa pemateri. Biasanya, masing masing pemateri membahas topik dengan sudut pandang berbeda beda.

Misalnya dalam suatu seminar pendidikan dengan topik ‘Mahalnya Biaya Pendidikan’, pembicara A berbicara dalam sudut pandang pemerintah, yang B dengan sudut pandang praktisi pendidikan, dan yang C sebagai siswa atau mahasiswa.

Saking banyaknya bahasan yang disampaikan, untuk membuat resume nya terkadang jadi sulit. Padahal kadang kadang tuntutan membuat resume itu wajib karena datang dari dosen atau atasan.

Supaya kamu mendapatkan insight, kami akan berbagi caranya terlebih dahulu dalam artikel ini. 

1. Siapkan catatan dan bersiap fokus menyimak

Hal paling penting dalam membuat resume adalah tekad untuk fokus menyimak. 

Jika seminar diselenggarakan secara langsung (tatap muka), maka kami sarankan duduk di kursi depan. 

Kalau seminar yang kamu ikuti online, kami sarankan pakai headset supaya tak terganggu dengan noise (gangguan suara).

Nah, pastikan juga kamu bersiap dengan catatan.

Jika kamu sudah terbiasa membuat resume, kamu bisa langsung membuat resume dalam satu catatan.

Namun kalau belum terbiasa, sebaiknya fungsikan catatan sebagai kisi kisi atau resume sementara. Setelah seminar selesai, kamu bisa salin, perbaiki, dan lengkapi di catatan lain.

Jangan lupa siapkan minum supaya nggak ngantuk. Jadi bisa lebih fokus menyimak acara.

2. Ketahui latar belakang setiap narasumber

Salah satu poin penting yang perlu ada dalam seminar adalah data pemateri atau narasumber. Terutama  nama lengkap berikut gelar dan latar belakangnya.

Namun agar kamu semakin bisa menangkap sudut pandang pembicara, kamu bisa mencari tahu dulu latar belakang pemateri di Google.

Mungkin saja ada rekam jejak karya, tulisan, video, atau berita yang berisi ungkapan pemikiran dan pandangan dari narasumber.

Hal ini akan membantumu mendapatkan gambaran sebelum narasumber benar benar berbicara. Sedikit banyak, kamu juga mungkin akan mampu menebak nebak apa isi materi yang akan narasumber sampaikan selama paparan materi berlangsung.

3. Catat poin poin penting yang narasumber sampaikan

Pada dasarnya, tak semua paparan narasumber mesti kamu tulis.

Namanya juga resume, maka idealnya ya kamu buat tak terlalu panjang. Ringkas saja dengan memuat poin poin pentingnya.

Kalau narasumber menyampaikan materinya menggunakan powerpoint, biasanya isi powerpoint itulah poin poin pentingnya. Hal ini akan memudahkan kamu untuk membuat resume.

Namun jika powerpointnya kurang oke ((Isinya hanya salinan materi yang dibacakan) atau malah tak menggunakan powerpoint, kamu bisa menangkap poin penting dengan cara berikut:

  • Catat kalimat yang narasumber sampaikan setelah menyebut kata ‘pertama’, ‘kedua’, ‘ketiga’. Umumnya kalimat itu adalah kalimat utama (penting) dan jadi inti gagasan narasumber.
  • Kadang kadang, kalimat utama juga muncul setelah narasumber menggunakan kata ‘selanjutnya’, ‘setelahnya’, atau ‘kemudian’. Kata kata semacam itu disampaikan setelah narasumber habis menyampaikan paparan dalam poin tertentu.
  • Kata kata lainnya yang biasanya jadi penanda kalimat utama antara lain: ‘sebaliknya’, ‘akibatnya’, dan ‘di sisi lain’

4. Menyediakan space kosong antara satu poin dengan poin di bawahnya

Tak kalah penting, kamu sebaiknya memberi jarak di dalam catatan. Ketika kamu sudah menangkap satu poin penting dan mau mencatat poin baru, berilah jarak beberapa baris di antara keduanya.

Mengapa demikian?

Soalnya, bisa jadi ada hal hal relevan dengan poin yang ketinggalan dan perlu kamu lengkapi. Maka kamu bisa mengisi uraiannya di antara jarak baris yang kosong tersebut.

5. Lengkapi sesegera mungkin supaya tidak lupa

Setelah semua bahan catatan kamu dapat, kamu bisa mulai menyusunnya jadi sebuah resume yang rapi dan berbobot.

Bagusnya hal ini kamu lakukan segera. Jangan buat jeda terlalu lama karena mungkin saat menyempurnakannya ada hal hal penting yang terlupa.

Bagaimana? Mudah bukan membuat resume yang baik?

Contoh resume seminar yang baik

Agar menambah pemahamanmu mengenai resume seminar, berikut ini Tugas Karyawan bagikan dua contoh resume seminar mengenai dua topik, yakni:

  • Topik kewirausahaan
  • Topik pendidikan

Mari kita lihat contohnya satu persatu.

Contoh resume kewirausahaan

Untuk menumbuhkan semangat bisnis dan pertumbuhan UMKM, belakangan ini marak diselenggarakan seminar dengan topik kewirausahaan. 

Berikut contoh resume kewirausahaan:

RESUME SEMINAR KEWIRAUSAHAAN

Hari, tanggal: Senin, 20 Maret 2020

Tempat : Bale Angkasa Jaya, Kabupaten Garut

Judul seminar : “Menjadi Wirausaha Sukses di Era Digital”

Resume oleh : Hari Wibowo, S.Pd.

Acara seminar ini dibuka oleh ketua panitia penyelenggara dari Forum Pengusaha Riba Kabupaten Garut yakni Agus Bagus. Ia menyampaikan tujuan acara adalah untuk menumbuhkan semangat dan keberlanjutan dunia UMKM Kabupaten Garut di era digital. Menghadirkan dua orang pembicara yakni Hadi Rukito, S.E. (Ketua Asosiasi UMKM Kabupaten Garut) dan Rama Sucipto (Pengusaha Muda Berprestasi Kabupaten Garut).

Sesi 1:

Narasumber : Hadi Rukito, S.E. (Ketua Asosiasi UMKM Kabupaten Garut)

Topik : Hal Hal yang Harus Disiapkan Pebisnis di Era Digital

Membuka materinya, Bapak Hadi mengingatkan seluruh peserta agar mau beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Ada kutipan menarik darinya, yakni “Berinovasi atau mati”

Selanjutnya, ia menyampaikan poin poin yang harus pengusaha UMKM persiapkan di era digital. Antara lain:

  1. Kemauan untuk belajar dan membuka wawasan.
  2. Memanfaatkan sumber sumber belajar yang ada di Internet. Baik dari Google, Youtube, dan lainnya.
  3. Selalu terhubung dengan komunitas pengusaha untuk senantiasa update mengenai berbagai informasi terbaru.
  4. Mulai fokus dalam saluran pemasaran digital. Ia menyarankan fokus dulu pada satu saluran. Misalnya Facebook, Instagram, atau Marketplace.
  5. Melakukan efisiensi operasional dengan memanfaatkan berbagai produk teknologi terbaru.

Menurutnya, dengan melakukan kelima hal di atas, pengusaha UMKM akan mampu bertahan di tengah persaingan dunia digital.

Sesi 2

Narasumber: Rama Sucipto (Pengusaha Muda Berprestasi Kabupaten Garut).

Topik : “Tantangan Bisnis Digital dan Cara Mengatasinya”

Dalam sesi kedua, Kang Rama selaku narasumber yang sudah aktif menggunakan media digital sebagai sarana bisnis menceritakan pengalamannya. Yakni seputar tantangan ia alami dalam bisnis dan juga cara untuk mengatasinya.

Menurut Kang Rama, ada beberapa tantangannya:

  1. Gagap teknologi atau gaptek jadi kendala. Terutama karena banyak keterampilan digital belum dipelajari di sekolah.
  2. Perkembangan pemasaran digital sangat cepat. Selalu ada hal baru.
  3. Kompetitor semakin kompetitif saat ini, daya saing jadi tinggi.
  4. Untuk bisa sukses besar dalam waktu singkat, perlu modal tidak sedikit.

Agar bisa mengatasinya, Kang Rama berbagi beberapa tipsnya:

  1. Mengubah mindset. Gaptek itu hanya alasan kemalasan, pasti bisa dilawan.
  2. Pengusaha harus banyak ikut workshop dan seminar, sekaligus membangun koneksi dengan sesama pengusaha.
  3. Masalah modal dapat teratasi dengan memulai dari hal hal kecil. Jangan minder mulai bisnis dengan modal kecil.

Sesi 3

Dalam sesi terakhir, ada forum tanya jawab. Dalam sesi ini, ada dua orang penanya dan dua pertanyaan. Masing masing pemateri menjawab satu pertanyaan.

Penanya 1: Haris Ramadhan

Pertanyaan: Apakah promosi dengan menggunakan sosial media tergolong efektif?

Jawaban narasumber 1: Masalah efektifitas sangat bergantung dari pengusaha yang menjalankannya. Setiap saluran pemasaran punya potensi untuk bisa optimal. Termasuk untuk Facebook.

Khusus untuk Facebook, ada dua strategi pemasaran. Yakni strategi organik dan strategi dengan iklan facebook ads. Jika pengusaha punya modal, pak Hadi menyarankan agar menggunakan Facebook ads.

Penanya 2 : Supangkat

Pertanyaan : Saya pernah dengar pemasaran dengan SEO tapi masih belum paham. Apakah pemateri bisa membantu saya memahaminya?

Jawaban narasumber 2: SEO adalah singkatan dari search engine optimization. Intinya pemasaran dengan memaksimalkan fungsi mesin pencari. Sebagai pemasar, kita berusaha agar situs atau toko online bisa ditemukan oleh orang orang yang mencari informasi di Google. Strategi in bisa efektif asal pengusaha bisa memainkannya.

Contoh resume seminar pendidikan

RESUME SEMINAR

Hari, tanggal : Rabu, 3 Juni 2020

Tempat : Gedung PGRI Kota Subang

Judul seminar: “Menjaga Semangat Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid 19”

Resume oleh : Jajang Andalas

Acara seminar ini, sebagaimana dijelaskan oleh pihak penyelenggaranya (Forum Guru Peduli Pendidikan), bertujuan untuk menemukan solusi bagi guru agar bisa membuat siswa tetap bahagia belajar dengan sistem jarak jauh. Ada dua narasumber hadir, yakni Bapak Anto Sumanto, M.Pd selaku Ketua Forum Guru Peduli Pendidikan dan Bapak Radi Rudiana, S.Pd selaku Guru Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat.

Sesi 1

Pembicara : Bapak Anto Sumanto, M.Pd (Ketua Forum Guru Peduli Pendidikan)

Topik: “Masalah masalah siswa selama pandemi”

Sebagai pemateri pertama, Bapak Anto menyampaikan hasil survey lembaganya terhadap guru guru dan siswa di sekitar Subang. Dari hasil tersebut, ia menyampaikan beberapa temuan terkait masalah siswa.

Temuan tersebut antara lain:

  1. Siswa merasa jenuh karena strategi pembelajaran yang mereka dapatkan dari guru dianggap monoton dan membosankan.
  2. Karena tidak ada teman, siswa juga jadi kurang semangat dalam belajar.
  3. Mayoritas orangtua sibuk dan kurang memberikan perhatian terhadap kegiatan belajar siswa di rumah.
  4. Alih alih belajar, siswa lebih banyak menggunakan waktunya untuk bermain game.
  5. Sebagian siswa tidak memiliki kesanggupan untuk membeli kuota.
  6. Masih ada siswa yang tinggal di daerah dengan akses internet minim sehingga sulit terhubung dengan gurunya.

Dari temuan temuan tersebut, Anto lantas mengharapkan agar ada tindak lanjut berupa:

  1. Pembicaraan di level penentu kebijakan (pemerintah) untuk segera mencarikan solusinya.
  2. Mengajak seluruh guru yang hadir agar lebih kreatif dalam merancang strategi pembelajaran (tidak itu itu aja).
  3. Mendorong setiap sekolah agar membuka ruang yang lebih luas untuk berkomunikasi dengan orangtua atau wali siswa.

Sesi 2

Narasumber: Bapak Radi Rudiana, S.Pd (Guru Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat)

Topik: “Kiat membangun pembelajaran menyenangkan dan bermakna saat pandemi”

Sebagai guru yang sudah terbukti berprestasi, Pak Radi menyampaikan beberapa tips bagi seluruh peserta guru yang hadir dalam forum. Berdasarkan pengalamannya, ada beberapa hal yang bisa guru lakukan agar pembelajaran daring bisa lebih baik. Antara lain:

  1. Bersikap empati dengan siwa. Guru bisa menggali dan berbicara dengan siswa siswanya untuk menangkap berbagai masalah siswa.
  2. Guru harus mau belajar terutama mengenai teknologi pembelajaran jarak jauh seperti Google Classroom, Google Form, dan aplikasi LMS.
  3. Agar bisa mendapat sumber inspirasi, guru bisa memanfaatkan media Youtube untuk melihat kreasi kreasi guru lain yang mungkin bisa ditiru.
  4. Sebisa mungkin dalam pembelajaran jangan hanya memberi tugas, namun ajak juga siswa untuk berkomunikasi.
  5. Komunikasi hangat sangat perlu. Guru bisa menggunakan berbagai emoji saat berkomunikasi dengan siswanya.
  6. Ada baiknya guru menjalin komunikasi dengan orangtua siswa untuk melakukan hal hal sinergis demi kualitas belajar siswa.

Menurut Radi, dengan menjalankan tips di atas, potensi siswa jenuh akan terminimalisir. Hal tersebut sudah terbukti karena ia pun menjalankan tips tips di atas secara langsung.

Sesi 3

Untuk sesi terakhir ini, ada beberapa pertanyaan yang peserta sampaikan kepada narasumber. Semua pertanyaan terjawab.

Pertanyaan pertama:

Penanya (Reki Sitohang) : Untuk Bapak Anto, apakah pemerintah kira kira sudah memahami persoalan siswa ini? 

Jawaban bapak Anto Sumanto, M.Pd : Tentu saja sudah. Hanya saja, agar kebijakan kebijakan bagus itu bisa segera tercipta, maka perlu dorongan masyarakat. Salah satunya adalah dari berbagai organisasi keguruan.

Untuk itu, pak Anto sebagai salah satu ketua perkumpulan guru berjanji akan terus mendorong penerapannya.

Pertanyaan kedua:

Penanya (Bobon Santolo) : Untuk Bapak Radi, bagaimana cara yang baik dalam menjalin komunikasi dengan orangtua?

Jawaban bapak Radi Rudiana, S.Pd: Pada dasarnya, orang tua pasti senang jika guru anaknya mengajak berkomunikasi. Jadi, guru tak perlu ragu. Caranya bisa dengan membuat grup khusus orang tua. Di dalamnya, guru bisa menyerap aspirasi orang tua sekaligus mengingatkan dan mendorong keterlibatan orangtua dalam belajar daring.

Penutup

Membuat resume seminar ini pada dasarnya sesuatu yang tak sulit. Kamu juga pasti bisa membuatnya. Asalkan sepanjang berjalannya forum seminar, kamu benar benar mengikuti secara seksama.

Adapun contoh resume seminar yang baik di atas hanya contoh saja. Kamu bisa membuat contoh lebih baik. 

4.6/5 - (32 votes)
Share:

Tinggalkan komentar