Kompensasi merupakan kewajiban perusahaan dan hak bagi karyawan untuk mendapatkannya.
Keberadaannya sangat penting agar kegiatan perusahaan bisa tetap berjalan dan karyawan bisa tetap menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan.
Namun, apakah kamu sudah tahu pengertian dari kompensasi? Apa saja jenis jenis, contoh, dan tujuan adanya kompensasi dalam bidang pekerjaan ini?
Semuanya akan Tugas Karyawan bahas sampai tuntas. Baca baik baik ya!
Pengertian Kompensasi
Kalau merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kompensasi memiliki empat buah arti:
- Ganti rugi
- Pemberesan piutang
- Pencarian kepuasan pada suatu bidang supaya dapat keseimbangan dari kekecewaan di bidang lain
- Imbalan uang dan non uang dari perusahaan kepada karyawan
Nah, kompensasi yang akan kita bahas adalah makna yang keempat. Konteksnya berhubungan dengan dunia kerja.
Jadi, kompensasi berbeda dengan gaji atau gaji pokok.
Dalam struktur upah yang perusahaan bayarkan kepada karyawannya, gaji hanya satu dari sekian banyak kompensasi yang mungkin perusahaan berikan.
Dalam perusahaan atau pabrik besar, ada banyak keuntungan lain yang perusahaan berikan di luar gaji.
Entah itu sifatnya tambahan yang masih berupa uang, maupun hal hal non uang yang juga bermanfaat bagi karyawan.
Jenis jenis kompensasi
Secara garis besar, kompensasi terdiri dari dua jenis, yakni:
- Kompensasi finansial
- Kompensasi non finansial
Mari kita bahas satu per satu.
Kompensasi finansial
Intinya, ini adalah kompensasi yang bentuknya berupa uang. Komponen komponen pembayaran perusahaan kepada karyawan yang bentuknya uang itulah yang disebut sebagai kompensasi finansial.
Namun, kompensasi finansial ini terbagi lagi menjadi dua macam. Yakni yang pemberiannya perusahaan lakukan langsung kepada karyawan dan yang melalui pihak ketiga.
Contoh kompensasi finansial langsung ini antara lain:
Gaji pokok
Upah utama yang sifatnya tetap dalam jangka waktu tertentu. Apapun keadaan perusahaan, gaji pokok harus tetap karyawan dapatkan dengan angka sesuai kesepakatan.
Gaji pokok ini ada yang hitungannya berdasarkan upah per jam dan ada juga yang hitungannya bersifat bulanan.
Komisi penjualan
Dalam bidang kerja yang berhubungan dengan penjualan seperti sales, biasanya ada komponen bernama komisi penjulan. Ini merupakan bagian kompensasi yang perusahaan bayarkan dengan jumlah sesuai komisi dari setiap barang atau jasa terjual.
Tiap bulan bisa jadi beda beda tergantung jumlah penjualannya.
Upah lembur
Ketika bekerja, perusahaan dan karyawan terikat dengan kesepakatan waktu. Rata rata karyawan bekerja sekitar 8 jam dalam sehari.
Namun jika dibutuhkan, perusahaan bisa meminta karyawan bekerja lebih dari itu dengan sistem kerja lembur. Nantinya, karyawan akan mendapatkan upah tambahan yang hitungannya berdasarkan jumlah jam lembur.
Bonus
Untuk memotivasi kinerja karyawannya, ada juga sebagian perusahaan menjanjikan bonus.
Umumnya, kompensasi berupa bonus itu bisa karyawan dapatkan apabila mereka mencapai target yang sudah perusahaan tetapkan. Sebaliknya, jika tidak tercapai, bonus tak akan mereka dapat.
Penghargaan atau pengakuan prestasi
Skema lain yang kadang perusahaan berikan untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan memberikan bonus bagi karyawan berprestasi.
Misalnya dengan memberikan anugerah employee of the month. Jadi siapapun yang terbaik menurut ukuran perusahaan, ialah yang layak dapat kompensasi uang.
Mungkin ada beberapa jenis lainnya. Tapi apa yang kami sampaikan di atas adalah kompensasi paling umum.
Untuk yang sifatnya finansial tak langsung, berikut ini beberapa contohnya:
Asuransi
Kompensasi ini berbentuk jaminan. Ada yang bentuknya jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan lainnya.
Perusahaan memberikan uangnya tidak langsung kepada karyawan, melainkan kepada lembaga asuransi. Kalau di Indonesia, biasanya uangnya masuk ke kantong BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK).
Program hadiah
Mungkin juga perusahaan memberi kompensasi dengan mendaftarkan karyawannya dengan sejumlah uang untuk ikut program hadiah tertentu.
Kompensasi non finansial
Pada dasarnya, kompensasi non finansial adalah pemberian manfaat dari perusahaan kepada karyawan dalam bentuk selain uang.
Apapun itu yang bisa meningkatkan kebermanfaat hidup karyawan, bisa tergolong dalam jenis kompensasi ini.
Contoh kompensasi non finansial ini antara lain:
Pelatihan dan program pengembangan diri
Pemberian kegiatan semacam ini sejatinya bukan semata mata untuk kepentingan perusahaan. Karyawan juga mendapatkan manfaat jangka panjang dari mengikuti berbagai program pengembangan diri dari perusahaan.
Entah itu pelatihan menggunakan tools, mesin, public speaking, bahasa, dan lainnya. Bahkan, semuanya bisa karyawan manfaatkan meski ia sudah tak lagi kerja di perusahaan pemberi pelatihan.
Fasilitas kantor
Upaya perusahaan memperbaiki kualitas kantor yang nyaman dan aman juga sebenarnya bentuk kompensasi penting.
Sadar tak sadar, ini memberi manfaat bagi karyawan berupa terjaganya kualitas hidup, kesehatan, dan kebahagiaan.
Tujuan Pemberian Kompensasi
Mengapa perusahaan mesti memberikan kompensasi yang layak bagi karyawannya?
Jika dipikir pikir, semuanya sebetulnya untuk kemajuan perusahaan juga. Jadi, tak boleh perusahaan merasa rugi memberikan kompensasi layak bagi karyawannya.
Justru kalau kamu perhatikan, banyak perusahaan perusahaan besar adalah mereka yang tak segan memberikan kompensasi tinggi. Benar kan?
Nah, berikut ini tujuan kompensasi:
Meningkatkan motivasi karyawan di tempat kerja
Apa sih dorongan orang (karyawan) untuk bekerja di perusahaan? Apakah untuk misi sosial atau sekedar kerja bakti?
Jelas tidak. Mereka bekerja karena membutuhkan uang.
Selama perusahaan yang menjadi tempatnya bekerja bisa memberikan uang yang sesuai dengan standar ‘kebutuhan’ seorang karyawan, selama itu pula ia akan bertahan.
Sebaliknya, ketika perusahaan telat memberi kompensasi, memberikan jumlah sedikit, ini bisa jadi penyebab karyawan sengaja bermalas malasan.
Meningkatkan loyalitas karyawan
Dalam organisasi non profit seperti keluarga saja uang itu punya pengaruh untuk meningkatkan loyalitas. Misalnya dalam hubungan suami dan istri.
Nah, apalagi dalam perusahaan?
Pastinya, ketika sistem kompensasi yang perusahaan berikan itu dianggap memuaskan karyawan, mereka pasti akan tambah loyal.
Kesetiaan dan komitmen kerjanya menjadi semakin tinggi. Karyawan mau mengeluarkan energi terbaiknya untuk kemajuan perusahaan.
Meningkatkan produktivitas dan profitabilitas
Ketika karyawan loyal dan mau bekerja ekstra, imbasnya apa?
Pasti produktivitas perusahaan akan semakin bertumbuh. Berbagai target mengenai keuntungan akan lebih mudah tercapai.
Iya kan?
Jika sudah demikian, maka perusahaan akan semakin besar dan terus membesar. Pada titik ini, perusahaan hanya perlu untuk menjaga karyawan agar tetap bekerja pada performa terbaiknya.
Menarik talenta terbaik datang ke perusahaan
Para profesional dengan skill mumpuni pasti tergiur dengan tawaran kompensasi yang oke.
Mereka tak akan berpikir panjang untuk meninggalkan perusahaan lamanya (yang lebih minim dalam pemberian kompensasi) untuk datang ke perusahaan baru dengan kompensasi lebih oke.
Apa jadinya ketika perusahaan diisi oleh talenta talenta dengan kemampuan terbaik?
Kamu tentu bisa jawab sendiri. Satu hal yang pasti, ini benefit besar bagi perusahaan.
Meningkatkan kepuasan kerja
Orang orang terbaik dan mau bekerja dengan produktif itu tentu saja harus perusahaan pertahankan.
Jangan biarkan mereka banyak yang resign sehingga membuat tim HR perusahaan jadi pusing.
Nah, pemberian kompensasi yang layak adalah jalan untuk terus menjagawa karyawan bertahan.
Selama karyawan puas, maka selama itu pula mereka mau bertahan dan memberikan energi terbaiknya.
Cara menentukan kompensasi bagi karyawan
Meskipun memberikan kompensasi itu hal yang sangat bermanfaat bagi perusahaan, namun tetap saja proses pemberiannya tidak boleh sembarangan.
Perusahaan perlu juga melakukan berbagai pertimbangan. Apabila asal, bisa saja yang terjadi perusahaan malah merugi.
Nah, berikut ini beberapa cara yang dapat perusahaan jadikan acuan untuk menimbang nimbang sebelum memberikan kompensasi.
Meneliti bisnis lain
Perusahaan bisa meneliti berbagai hal yang kompetitor lakukan.
Misalnya mencari tahu gaji rata rata yang mereka berikan? Kompensasi finansial apa saja yang jadi komponen upahnya? Dan berbagai hal semisal lainnya.
Hal ini penting agar perusahaan bisa memberikan kompensasi ideal atau sebanding untuk karyawan di tempatnya.
Jangan sampai ada celah karyawan membanding banding hingga merasa tak puas bekerja di perusahaannya sendiri. Produktivitasnya bisa turun.
Selain dengan bertanya langsung ke perusahaan kompetitor, bisa juga dengan mencari tahu di sumber sumber internet (website) lowongan kerja yang melaporkan gaji dan kompensasi.
Prestasi karyawan
Perusahaan akan hebat bila isinya sumber daya manusia berkualitas.
Prestasi karyawan perlu jadi pertimbangan dalam memberikan kompensasi. Perusahaan idealnya memberikan kompensasi lebih banyak bagi timnya yang punya prestasi.
Terutama yang berhubungan dengan kontribusi bagi internal perusahaan.
Selain membuat karyawan penerima penghargaan jadi lebih semangat, ini juga bisa mendorong karyawan lain untuk berlomba lomba dapat kompensasi tinggi.
Kultur perusahaan kompetitif ini bisa menumbuhkan produktivitas tentunya.
Mempertimbangkan gaji karyawan sebelumnya
Menerima karyawan berpengalaman adalah hal positif bagi perusahaan. Artinya, perusahaan tak perlu berlelah lelah melatih dan terlalu dalam memeriksa etos kerjanya.
Hanya saja, karyawan berpengalaman ini punya masa lalu. Mereka mungkin membandingkan gajinya di tempat baru dengan tempat lamanya.
Maka dari itu, perusahaan juga perlu menjadikan gaji karyawan sebelumnya sebagai salah satu dasar penentuan kompensasi.
Memberikan jumlah lebih sedikit bisa jadi beresiko karena membuat karyawan setengah setengah mengeluarkan pengalaman terbaiknya.
Maka minimal berikan kompensasi yang sama atau tak jauh dari angka kompensasi sebelumnya.
Anggaran atau dana perusahaan
Hal penting yang juga patut dipertimbangkan adalah ketersediaan anggaran.
Perusahaan perlu mengukur kemampuannya. Sangat masuk akal memberikan kompensasi terbaik di tengah kas yang memang sehat dan melimpah.
Namun, hal berbahaya manakala perusahaan terlalu memaksakan diri.
Neraca keuangan bisa jadi tak stabil ketika semua anggaran habis untuk pemberian kompensasi.
Maka sebelum menentukannya, perusahaan perlu menghitung dengan cermat berapa alokasi serta kemampuannya.
Peraturan pemerintah setempat
Setiap wilayah biasanya punya aturan tersendiri soal kompensasi.
Misalnya dalam konteks gaji pokok, Indonesia menganut skema UMR dan UMP.
Nah, perusahaan idealnya menyesuaikan dengan angka di tempat tersebut.
Apalagi jika perusahaan yang dimaksud kategorinya besar. Dengan nama dan citranya yang mentereng, rasanya tak layak jika memberikan kompensasi di bawah standar.
Jika memaksakan demikian, akan beresiko dan memicu kemarahan karyawan. Nama dan citra perusahaan juga bisa jadi ikut rusak.
Penutup
Nah, itulah berbagai hal seputar kompensasi di dunia kerja yang mudah mudahan menjadi tambahan wawasan bagi seluruh pembaca Tugas Karyawan.
Pada dasarnya, kompensasi adalah salah satu sarana saja untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan. Perusahaan bisa mengadopsi berbagai strategi lain yang mungkin lebih cocok untuk diaplikasikan.