Struktur Organisasi Perusahaan: Jenis, Struktur, dan Optimalisasi

Struktur organisasi perusahaan wajib ada dalam bisnis profesional. Tanpa struktur yang jelas, pekerjaan tim pasti terhambat.

Dalam praktiknya, antara satu dan lain perusahaan mengadopsi berbagai struktur berbeda beda. Sangat tergantung kepada kebutuhan dan kondisi perusahaan.

Lantas, struktur macam apa sajakah yang lazim digunakan? Apa saja keunggulan masing masingnya?

Semuanya akan Tugas Karyawan jawab dalam artikel ini.

Pentingnya Struktur Organisasi Perusahaan

Ketika membangun perusahaan, sejak dini struktur mesti sudah dibuat.

Struktur organisasi perusahaan kecil maupun besar sama saja. Sama sama penting untuk ada.

Business Management Idea menjelaskan pentingnya struktur ini dalam 7 poin.

  1. Memberikan kejelasan soal otoritas (kewenangan dalam organisasi), hubungan pertanggung jawaban, serta membantu tim untuk punya pemahaman yang lebih baik mengenai kebijakan perusahaan.
  2. Membantu menetapkan saluran atau pola komunikasi yang ada dalam perusahaan, sehingga lebih mudah pengelolaan administrasinya.
  3. Memberikan kejelasan koordinasi kegiatan antar bagian perusahaan untuk realisasi tujuan perusahaan.
  4. Membantu pertumbuhan organisasi perusahaan
  5. Meningkatkan tingkat partisipasi dan kerjasama antar anggota pekerja sehingga mau bekerja dan berinisiatif dengan baik.
  6. Memudahkan penerapan kebijakan sehingga pencapaian tujuan jadi lebih gampang.
  7. Mencegah adanya duplikasi fungsi (peran ganda atau tumpang tindih) di antara anggota perusahaan, sehingga kerja jadi lebih efektif.

Jenis Struktur Organisasi Perusahaan

Sebagaimana sudah kami singgung, setiap perusahaan bisa memiliki struktur yang berbeda beda. Tergantung berbagai variabel semisal:

  • Ukuran perusahaan
  • Jenis produk atau layanan
  • Skema operasional perusahaan
  • dan sebagainya

Namun, mengadopsi penjelasan dari Corporate Finance Institute, ada beberapa jenis struktur yang lazim perusahaan adopsi untuk menjalankan operasionalnya.

Baca Juga:  Mengenal Artificial Intelligence : Sejarah, Cara Kerja, Manfaat & Contoh

Nah, inilah yang akan kami bahas satu persatu.

1. Struktur Organisasi Perusahaan Berdasarkan Fungsi (Fungsional)

Struktur jenis pertama ini, membangun organ atau divisi dalam organisasinya dengan mendasarkan kepada  kesamaan beberapa hal berikut:

  • Keahlian 
  • Tugas kerja 
  • Akuntabilitas

Bentuk strukturnya kira kira semacam ini:

Jadi, di bawah seorang CEO yang memegang kendali perusahaan, ada berbagai bidang atau bagian dengan nama seperti berikut:

  • Bidang marketing
  • Bidang keuangan 
  • Bagian sales
  • Bagian HR (Human Resource)
  • Bidang GA (General Affair)
  • Bidang IT
  • Bagian pelayanan (service)
  • dan sebagainya

Kelebihan dari struktur semacam ini adalah pemetaan spesialisasi sekaligus profesionalitas kerja antar tim. Mengingat pembagiannya berdasarkan keahlian.

Namun di sisi lain, struktur ini berpotensi membatasi wawasan karyawan karena mereka punya keterbatasan untuk berinteraksi dengan orang orang lintas keahlian.

2. Struktur Organisasi Perusahaan Berdasarkan Divisi

Berbeda dengan struktur fungsional, struktur jenis kedua ini memecah anggota perusahaannya ke dalam divisi divisi tertentu.

Dalam satu tim kerja, bisa jadi terkumpul orang orang dengan keahlian berbeda. Mereka disamakan oleh faktor faktor di luar keahlian.

Hub Spot secara lebih spesifik membagi lagi struktur berbasis divisi ini ke dalam 3 jenis:

  • Produk
  • Pasar
  • Geografis

Untuk pemetaan organisasi berbasis produk, sangat cocok digunakan jika perusahaan memiliki variasi produk dalam proses produksinya. Jadi, setiap divisi mengerjakan produk berbeda dari perusahaan yang sama.

Tapi biasanya, di bawah divisi itu ada pembagian struktur lagi berdasarkan fungsi.

Kira kira, struktur semacam ini:

Adapun struktur dengan basis pasar memecah tim karyawannya dalam berbagai divisi untuk target pemasaran yang berbeda. Hal ini sangat mungkin apabila dalam prosesnya, perusahaan memiliki jangkauan market luas dan ingin menggarap semuanya secara serius.

Di dalam masih masing divisi ini tentu ada tim dengan keanekaragaman keahlian untuk menyukseskan setiap targetnya.

Sebagai contoh, ini kira kira strukturnya:

Sementara untuk struktur dengan basis divisi geografis, membagi tim kerja ke berdasarkan area operasionalnya. Struktur semacam ini sangat cocok untuk diterapkan perusahaan yang memiliki wilayah kerja luas dan kantornya cabangnya ada di mana mana.

Baca Juga:  Data Warehouse : Pengertian, Sejarah, Konsep, Komponen & Kegunaan

Setiap kepala kantor ini tentu saja memiliki tim lagi dengan kelengkapan ahli untuk menunjang pekerjaannya.

Kira kira, begini contoh hirarki strukturnya:

3. Struktur Organisasi Perusahaan Matriks

Untuk struktur ketiga, ini sejatinya merupakan kombinasi antara struktur fungsional dan struktur divisional.

Secara vertikal, perusahaan mungkin menunjuk berbagai kepala bagian atau departemen untuk memimpin ahli dan staf dengan spesialisasi tertentu.

Misalnya ada:

  • Departemen produksi
  • Departemen pemasaran
  • Bagian penjualan
  • dan sebagainya.

Namun untuk membuat koordinasi lintas departemen tetap ada, perusahaan membuat juga divisi divisi berbasis produk, pemasaran, atau geografis secara horizontal

Kita ambil contoh perusahaan membuat divisi divisi berbasis produk. 

Jadi, nanti kira kira contohnya semacam ini.

Dengan struktur semacam ini, divisi yang menggarap produk A bekerja mengontrol kegiatan produksi, pemasaran, hingga penjualan khusus produk A.

Begitu juga dengan divisi khusus produk B. Ia akan terjun untuk mengawasi dan memberi sentuhan untuk kesuksesan aktivitas lintas departemen yang mengelola produk B.

4. Struktur Organisasi Perusahaan Hybrid (Campuran)

Terakhir, perusahaan juga sangat mungkin menggunakan struktur organisasi hybrid atau campuran.

Maksudnya, di dalamnya perusahaan memecah karyawannya ke dalam struktur struktur fungsional dan divisi divisi dengan pola yang hirarkis (vertikal).

Biasanya, struktur semacam ini diadopsi struktur organisasi perusahaan pt atau yang sudah besar.

Kompleksitas pekerjaan yang tinggi membutuhkan kerumitan struktur.

Lantas, mana yang paling bagus?

Menurut kami, semuanya sangat bergantung dengan kebutuhan perusahaan. 

Hal yang perlu digaris bawahi, penentuan struktur orientasinya haruslah demi efektifitas dan efisiensi perusahaan.

Cara mengelola struktur organisasi perusahaan yang efektif

Lantas, bagaimana sih caranya agar struktur perusahaan bisa berfungsi sebagaimana mestinya?

Tentu saja percuma jika ada pembagian struktur, namun kinerjanya kurang optimal. Apa yang perusahaan lakukan akan jadi sia sia.

Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk memperhatikan bagaimana langkah membangun dan mengelola strukturnya.

Baca Juga:  Fungsi NPWP Apakah Hanya Untuk Administrasi? Selengkapnya

Ada setidaknya 3 cara utama yang perlu perusahaan lakukan:

Memiliki Visi dan Perencanaan

Sebelum membangun struktur organisasi, perusahaan harus punya kejelasan mengenai 2 hal:

  • Visi
  • Perencanaan

Dengan jelasnya dua hal ini, maka pembentukan struktur bisa relevan (berhubungan) dengan kebutuhan perusahaan.

Keduanya juga akan jadi panduan serta petunjuk arah yang memandu setiap tim yang terlibat dalam struktur.

Ada sebuah quotes populer berhubungan dengan ini:

“Gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan”

Maka dari itu, sangat penting membuat visi, misi, serta rencana yang baik.

Mengetuk hati sumber daya yang tersedia

Setelah semua tim mendapatkan pos dalam bangunan strukturnya, maka tugas selanjutnya, perusahaan (top level) harus mengetuk sumber daya manusianya agar mau bekerja dengan maksimal sesuai posisinya.

Perusahaan mungkin bisa lakukan hal hal berikut ini:

  • Ukur sejauh mana keahlian setiap tim
  • Gaji potensi yang mereka miliki
  • Motivasi mereka untuk bekerja secara optimal
  • Dorong untuk berpartisipasi aktif
  • Beri apresiasi
  • dan sebagainya 

Setiap anggota perlu bekerja maksimal dalam menjalan setiap job description untuk mensukseskan visi dan rencana perusahaan.

Mendorong kemandirian struktur organisasi

Pada awal membangun perusahaan, boleh boleh saja seorang CEO memberikan sentuh penuh kepada setiap lini untuk menghidupkan fungsi fungsi organisasi

Namun seiring berjalannya waktu, setiap divisi perlu didorong untuk mandiri.

Idealnya makin lama sentuhan dari CEO tak perlu terlalu banyak. Hal ini mungkin terjadi manakala semua pos yang sudah dibagi mampu bekerja dengan kontribusi aktif.

Ketika ini sudah terjadi, perusahaan sangat mungkin lebih cepat berkembang dan melakukan ekspansi. 

SDM yang dulunya staf punya kemampuan manajerial, SDM yang dulunya kepala staf bisa memiliki posisi lebih tinggi, dan begitu seterusnya.

Penutup

Apakah wawasanmu semakin bertambah dengan penjelasan struktur organisasi perusahaan ini? Atau mungkin sudah tergambar dalam benakmu kelak memiliki perusahaan tangguh? Semoga saja kelak kamu bisa memilikinya.

Rate this post
Share:

Tinggalkan komentar