Aktivitas perencanaan produksi berkaitan dengan kegiatan atau proses produksi. Perencanaan produksi ini dibuat untuk proses produksi dalam kurun waktu tertentu, dan dilakukan secara berkala.
Dalam perencanaan ini terdiri dari 4 langkah, yaitu:
- Penyusunan Alur (Routing)
Penyusunan alur produksi ini merupakan kegiatan dalam menentukan urutan pekerjaan dalam proses produksi. Pada tahapan ini ada 4 hal yang direncanakan, yaitu:
- Kuantitas dan kualitas produk.
- Karyawan, mesin, dan bahan yang digunakan dalam proses produksi.
- Proses urutan produksi suatu barang atau jasa.
- Tempat produksi.
Dalam langkah pertama ini tujuannya adalah untuk membuat sistem operasi yang sistematis, agar proses produksi bisa lebih efektif dan efisien. Dengan catatan proses tersebut tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
- Penjadwalan (Scheduling)
Dalam penjadwalan ini akan menentukan kapan produksi akan dimulai dan diakhiri. Pembuatan jadwal ini tentunya digunakan agar produk yang dihasilkan bisa selesai tepat waktu.
Dalam penjadwalan ini beberapa hal yang diatur adalah:
- Jumlah pekerjaan yang dilakukan.
- Urutan prioritas dari proses produksi.
- Waktu dimulai dan diakhiri dari setiap proses produksi.
Pengaturan jadwal ini juga tidak hanya untuk para karyawan, namun juga untuk setiap proses dari mulai input – proses – output. Adanya penjadwalan membuat sebuah perusahaan bisa memanfaatkan semua sumber daya secara lebih optimal, membuat karyawan bisa bekerja lebih efektif, dan mengurangi penumpukan barang.
- Penugasan (Dispathing)
Penugasan merupakan proses pendelegasian karyawan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan. Langkah ini bisa dikatakan sebagai mulainya proses produksi yang didasarkan pada dua tahapan sebelumnya, yaitu routing dan scheduling.
Tahapan penugasan ini terdiri dari:
- Pengiriman bahan, peralatan, perlengkapan, dan lain sebagainya untuk memulai proses produksi.
- Instruk, gambar, pesanan, dan lain sebagainya untuk memulai proses produksi.
- Mencatat semua proses produksi dari memulai dan menyelesaikannya secara tepat waktu.
- Melakukan proses produksi dari satu tahapan ke tahapan proses lainnya.
- Melakukan kontrol dalam proses produksi.
- Peninjauan Ulang (Follow Up)
Peninjauan ulang merupakan tahapan dalam mengevaluasi hasil dari proses produksi. Evaluasi ini dilakukan agar proses produksi bisa lebih efisien dengan menghilangkan berbagai kekurangan dari proses produksi yang sudah dilakukan.
Pada tahapan evaluasi ini dilakukan pengukuran kinerja dari hasil produksi dengan standar yang diharapkan, mencari sumber masalah, dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Sehingga nantinya digunakan untuk memperbaiki proses produksi selanjutnya.
Dari proses perencanaan produksi ini akan didapatkan berbagai manfaat yang bisa membuat proses produksi berjalan dengan lancar. Nah tujuan perencanaan produksi adalah sebagai berikut:
- Memanfaatkan sumber daya secara lebih efektif dan efisien.
- Membuat alur produksi lebih stabil dan berkelanjutan.
- Bisa menghitung sumber daya yang dimiliki untuk memenuhi atau permintaan masyarakat.
- Memperkirakan kapasitas produksi dengan lebih optimal.
- Membuat proses produksi lebih tertata dan sistematis dengan mengkoordinasikan satu bagian produksi dengan bagian produksi lainnya.
- Meningkatkan produktivitas karyawan dan sumber daya manusia di dalam perusahaan.
- Meminimalisir pemborosan bahan baku, dan menghemat biaya produksi.
- Membuat lingkungan kerja menjadi lebih baik.
- Meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan.
- Memenuhi kepuasan dari kebutuhan masyarakat dengan lebih baik.
Itulah aktivitas perencanaan produksi yang berkaitan dengan proses produksi. Perencanaan produksi ini dilakukan guna memperlancar proses produksi agar lebih efektif dan efisien, dan juga memenuhi kebutuhan masyarakat secara kuantitas maupun kualitas.